3 al-Habib Abdurrahman bin Abdullah Bilfaqih 4. al-Habib Muhammad bin Zain bin Smith 5. al-Habib Ali bin Abdullah bin Abdurrahman as-Saqqaf Taman bunga ini dulu adalah merupakan milik pribadi dari keturunan bernama Rosengarten, yang berarti rose garden (taman bunga mawar) di Jerman. Keluarga ini memberikan taman ini menjadi milik publik
HabibAbdullah Al Haddad dikenal sebagai ulama alim yang tajam mata batinnya . Habib Abdullah Al Haddad dikenal sebagai ulama alim yang tajam mata batinnya . REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Tuesday, 13 Zulhijjah 1443 / 12 July 2022
AlImam Al-Hafidz Al-Musnid Al-Kamil Al-Mursyil Al-Mursyid Al-Qutub Sayyiduna wa Maulana Prof. DR. Al-Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bin Ahmad Bilfaqih Al-Alawy Ra. (MALANG) DAN BAPAK DARI WALI QUTUBâ, yah .. Beliaulah Al-Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bin Ahmad Bilfaqih seorang waliyullah, yang dikaruniai keluasan ilmu, kemuliaan akhlak
Berasaldari keturunan orang-orang mulia, dan jasa-jasanya dalam bidang perdamaian dunia pun diakui dunia. Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad RA. Al-Habib Alwi bin Abubakar Bilfaqih BaâAlawi RA. Kesemua bacaan amaliyah yang telah disebutkan di atas adalah amaliyah yang telah mendapat legitimasi dunia akhirat. Artinya bahwa
Vay Tiá»n Nhanh Ggads. Hampir seluruh waktu Habib Abdurrahman Bilfaqih dipergunakan dijalan dakwah dan mengajar di pesantren. Memang buah jatuh tidak jauh dari induknya. Sejal kecil, anak ketiga pasangan Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih dan Syarifah Azizah Al-Jufri ini lahir pada 16 Desember 1972 di didik orangtuanya di pesantren. Setelah agak besar, beliau melanjutkan ke PP Darus Surur Kabupaten Bandung, dibawah asuhan Abuya Yahya, murid tarekat Habub Abdul Qodir Bilfaqih, kakeknya, yang paling sepuh yang kini masih hidup. Di pondok pesantren ini, Habib abdurrahman Bilfaqih belajar ilmu agama dan tarekat dari tahun 1988- 1993. Di masa belajar itu, beliau melangsungkan pernikahan dengan Syarifah Laila binti Utsman Alaydrus pada tahun 1991 dan menetap dengan isterinya di dekat pondok pesantren. Usai mondok di Darus Surur, beliau dan isterinya menetap di Indramayu, kota asal isterinya. Namun setahun kemudian, Habib Abdurrahman melanjutkan belajar lagi ke PP At-Tauhidiyyah Giren Talang Tegal, Jawa Tengah, di bawah asuhan Syaikh Akhmad Said dan Syaikh Muhammad Khasani. Beliau belajar disana selama lima tahun, 1994 - 2000.âSaya tertarik belajar di pesantren ini karena pesantren ini menitikberatkan pelajaran tauhid. Pendirinya dulu, Syaikh Ubaidillah, sudah dikenal sebagai ahli kajian tauhid, sehingga mendapat undangan Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, mufti Makkah pada abad ke-19, untuk bersama-sama membahas masalah tauhid bersama para ulama Timur Tengah waktu itu,â tuturnya. Selepas belajar di Tegal, beliau dipanggil pulang ke Malang untuk memperkuat Dewan Pengasuh PP Darul Hadits. Dewan Pengasuh terdiri dari semua anak Habib Abdullah Bilfaqih, yaitu dua kakak lelakinya Habib Abdul Qodir dan Habib Muhammad , baru kemudian dirinya dan dua adik perempuannya Syarifah Ummu Hani dan Syarifah Khadijah . Namun karena sehari-hari tinggal di Indramayu,Jawa Barat, Beliau hanya beberapa hari datang ke Malang. Di Indramayu, Habib Abdurrahman mengasuh pesantren, yang diberi nama Ribath Rahmatul Muhammadiyah. Pondok pesantren yang beralamat di Jl. Nyi Resik RT 01 RW 01 Sindang Indramayu, Jawa Barat. âMenjadi santri disini gratis, yang penting bisa mencuci pakaian dan merawat kamarnya sendiri,â ujar ayah empat anak ini. Di pesantren itu, selain diajarkan ilmu agama, juga diajarkan tarekat tingkat dasar. Dalam perjalanan dakwahnya, Habib Abdurrahman mendapati, umat Islam sekarang kurang memperhatikan pendidikan cinta dan mengikuti teladan Rosulullah SAW. âSaya gambarkan, dulu di zaman Rosulullah masih hidup, para sohabat cinta, tunduk, dan meneladani Rosulullah SAW. Mereka setiap hari bisa bertemu junjungan mereka, dan mendengar pelajaran maupun bertanya tentang hal yang mereka tidak ketahui. Namun bisakah kita sekarang memposisikan diri sebagai para sahabat, yang setiap hari cinta, tunduk, dan meneladani Rosulullah SAW dalam kehidupan kita sehari-hari? Kalau kita ingin belajar dan bertanya , segeralah membaca A-lqurâan atau Hadits, atau bertanya kepada para ulama yang mengetahui kedua sumber Islam tersebut,â katanya. Menurutnya, sikap seperti itu kini kurang diajarkan para ustadz kepada santrinya. Karena itulah, kaum muslimin sekarang memahami Islam sebagaimana dirinya dipengaruhi oleh budaya sekitar. Mestinya, kaum muslimin memahami Islam sebagaimana para sohabat mendapat bimbingan dari rosulullah SAW. â Apa yang kita petik dari meneladani cara para sohabat belajar kepada Nabi Muhammad SAW ? Mereka tidak ada satupun yang murtad hingga akhir hayatnya, dan hidup mereka selalu diterangi cahaya Islam. Dan saya yakin, semuanya masuk surga.âDisamping mempelajari kitab kuning dan Tarekat Awaliyah, Habib Abdurrahman juga menerapkan kepada santrinya, yaitu membiasakan mereka berpuasa Senin Kamis, kemudian puasa Nabi Daud sehari puasa sehari tidak, dan terakhir puasa Dahr puasa setiap hari,selain lima hari terlarang-yaitu Idul fitri, Idul Adha, dan tiga hari setelah Idul Adha Puasa ini dengan tujuan untuk membersihkan hati dan menghindar dari segala godaan yang sering muncul ketika kita tidak puasa. Selain menjadi Ustadz di dua pesantren itu, Habib Abdurrahman masih menyempatkan diri belajar lagi di luar negeri. Tepatnya, pada tahun 2003 beliau belajar ke PP Darul Musthafa Tarim, yang di asuh oleh Habib Umar bin Hafidz. âBelia hanya tabarukan, sebab disana hanya 40 hari saja. Selain itu, beliau juga banyak berkunjung ke beberapa Habib sepuh, seperti Al-Maghfurlah Sayyid Muhammad Al-Maliki, Al-Maghfurlah Habib Abdurrahman Assegaf, Habib Zain bin smith, Habib Salim Asy-Syathiri, untuk mendapatkan ijazah beberapa aurad Alawiyin. Tentu saja tidak hanya itu, dengan mendekatkan diri kepada para Habaib dan Ulama, banyak ilmu dan teladan yang diperoleh dari mereka. Setelah banyak belajar dari berbagai guru, saatnya Habib Abdurrahman mengajarkan apa yang telah didapatkannya. Selain memberikan kuliah umum kepada para santri Darul Hadits Malang, beliau juga mengasuh Ribath di Indramayu dan berbagai majlis taâlim di berbagai malam Ahad pertama, pembacaan manaqib di majlis taâlim Habib Muhammad bin Abdurrahman Assegaf di Indramayu. Sedang pada malam Ahad kedua, pembacaan kitab fiqih yang diikuti ratusan jamaah. Ada juga jadwal di Bandung, yaitu pada malam Selasa awal bulan. Kemudian di Jakarta, ada beberapa tempat. Pada Rabu kedua setiap bulan di Masjid Al-Bahri di Panjaitan. Pada Kamis malam di ribath yang terletak di Pondok Bambu. Belum lagi taâlim yang sifatnya undangan khusus yang diselenggarakan di beberapa kota di Indonesia maupun luar negeri. Istiqomah Berpuasa Dahr Di tengah jadwal dakwah yang padat itu, Habib Abdurrahman mengamalkan puasa Dahr. Kebiasaan itu sudah berjalan sejak lima tahun lalu. Beliau merasa tidak berat, tetapi justru merasakan bahwa puasanya itu semakin mendukung kesehatan ruhani dan jasmaninya. Beliau mengaku tidak pernah terkena stres atau penyakit jasmani lainnya.
TIMESINDONESIA, MALANG â Haul Akbar Ustadzil Imam Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah akan digelar di Kota Malang, 10-11 Maret 2018. Ribuan jemaah dari berbagai daerah, sudah mulai berdatangan ke Kota Malang sejak Jumat 9/3/2018. Di pemakaman Habib Abdul Qodir Bilfaqih dan Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih, di Kasin, Kota Malang sudah dipenuhi para jemaah dan para santrinya dari berbagai daerah di Haul tahun ini 2018, seperti biasa akan digelar di depan Ponpes Darul Hadits Al Faqihiyyah Alussunnah Wal Jamaah, di Jalan Aris Munandar, Kota Malang. BACA JUGA Mengenal Lebih Dekat Sosok Habib Abdul Qodir Bilfaqih Hari pertama, Sabtu 10/3/2018, akan digelar ziarah bersama ke makam Habib Abdul Qodir Bilfaqih dan Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bilfaqih, dilanjut dengan Khotmil Quran dan Pembacaan Mutiara-Mutiara Al Imamain di depan Pondok setempat. Di hari kedua, Minggu 11/3/2018, pembacaan Maulid Nabi dan dilanjut dengan ceramah agama oleh tiga penceramah, yakni, Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf dari Pasuruan, Habib Hadi Bin Alwy Alkaf dari Malang, KH Muhyiddin Abdul Qodir dari Sumedang dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto. Setiap tahunnya, saat Haul Imamainâ puluhan ribu jemaah dri berbagai daerah, bahkan ada dari Malaysia dan Singapura, memadati lokasi Haul. Lalu seperti apa sosok Ustadzil Imam Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah Biografi singkat Ustadzil Imam Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah pada 12 Robiul Awwal 1355 H mahaguru Al-Ustadzul Imam Al-Habr Al-Qutub Al-Habib Abdul Qodir bin Akhmad Bilfaqih Al-Alawy dikaruniai oleh Allah SWT seorang putra yang diberi nama âAs-Sayyid Abdullahâ. Lama sudah Habib Abdul Qodir bin Akhmad Bilfaqih mendambakan seorang putra, dengan harapan kelak dapat meneruskan perjuangannya. Tepat pada 12 Rabiul Awwal 1355 H, Allah SWT mengabulkan dambaan Al-Imam Al-Habr Habib Abdul Qodir bin Akhmad Bilfaqih yaitu lahirlah seorang putra, putra tersebut diberi nama As-Sayyyid Abdullah. Sebelum As-Sayyid Abdullah lahir, Al-Ustadzul Imam Al-Hafidz dengan Al-Habibul Imam Al-Qutub Jaâfar bin Syaikhon menunaikan ibadah haji dan berziarah ke Maqbaroh Syarif Baginda Rasulullah SAW. Dihadapan Maqbaroh Baginda Nabi, beliau berdoa memanjatkan doa kepada Allah SWT agar dikaruniai putra yang kelak menjadi Ulama Besar dan Arifbillah serta dijadikan oleh Allah SWT sebagai Ahli Hadits yang dapat memperjuangkan agama dan memperluas sunnnah-sunnah Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Doanya dikabulkan oleh Allah. Putra yang diharap dan didamba oleh Al-Ustadzul Imam Al-Habr ternyata tidak sia-sia. Hal ini merupakan anugerah dari Allah SWT yang tiada nilai harganya. Sang Putra As-Sayyid Abdullah pada uisa tujuh tahun sudah berhasil menghafalkan Al-Quranul Karim. Hal ini bukan terjadi secara kebetulan tanpa usaha. Melainkan adanya usaha yang seimbang antara Sang Ayah dan Sang Putra. Sang Ayah yakni Al-Ustadzul Imam Al-Habr yang sekaligus sebagai mahaguru tunggal dari sang putra mengerahkan segala daya upaya untuk membimbing dan mendidik sang putra. Sementara sang putra mengimbangi dengan semangat belajar yang tinggi, ulet, tekun, dan rajin. Maka impaslah antara upaya sang ayah dengan usaha dan kemauan sang putra. Kenyataan diatas kiranya selaras dengan sabda Baginda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Abdil Bar dalam kitabnya âBayanul Ilmi Wa Fadlihâ. yang berbunyi âSesungguhnya Ilmu itu dapat diraih dengan cara belajarâ. Hadits diatas benar-benar dihayati dan diterapkan oleh As-Sayyid Abdullah yang terkenal dengan sebutan maha guru samahatil Ustadzil Imam Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah Bimbingan dan tuntunan sang ayah menjadi perhatian utama dari sang putra. Dan memang seyogyanya demikianlah apabila seorang murid ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat harus menanamkan rasa taâdzim yang dalam terhadap gurunya. Dengan semangat belajar yang menggelora dan bimbingan sang ayah, sang putra dikemudian hari mampu menguasai 40 bidang Ilmu Agama yang tentu saja hal ini merupakan warisan yang berharga dari sang ayah. Hal ini bukanlah sesuatu yang sulit dan mustahil apabila telah dikehendaki-nya. Seperti firman Allah SWT âItulah karunia Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendakinyaâ. Masa Pendidikan Prof Dr Habib Abdullah Bilfaqih Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah secara penuh menimba ilmu dari ayahandanya, disamping mahaguru-mahaguru lainnya. Mengawali pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah Ath-Taroqy hingga Madrasah Tsanawiyah dilanjutkan masuk Madrasah Aliyah. Pada waktu itu madrasah-madrasah tersebut dibawah asuhan ayahandanya sendiri. Setelah selesai belajar dimadrasah tersebut beliau terus menggali dan menimba Ilmu di Pondok Pesantren Darul Hadits al-Faqihiyyah Li Ahlis Sunnah Wal Jamaah, di Kota Malang yang juga dibawah asuhan ayahanda Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah Sejak kecil hingga dewasa, semangat belajar tidak pernah pudar. Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah benar-benar sebagai figur penuntut ilmu yang tak mengenal lelah dan penuh dedikasi. Dikisahkan oleh keluarga Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah dan para santri ayahandanya, bahwa dimasa mudanya Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah sering menderita sakit sampai mengeluarkan darah karena tekunnya duduk menelaah kitab-kitab yang ia pelajari. Kala ayahanda Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah melaksanakan ibadah haji dan berziarah ke Maqbarah Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, terus memanjatkan doa kepada Allah SWT agar dikaruniai putra yang kelak menjadi Ulama Besar dan Arifbillah serta dijadikan oleh Allah SWT sebagai Ahli Hadits yang dapat meneruskan pendahulu-pendahulunya. Titik terang dari hasil dari doa itu telah tampak pada diri Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah Kegigihan dalam Memperdalam Ilmu Hadist SEPERTI dijelaskan dibagian muka bahwa Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah adalah sosok yang semangat belajarnya dan tidak mengenal lelah. Didukung pula bimbingan dan tuntunan dari ayahandanya yang sekaligus sebagai mahagurunya, maka tidak mengherankan pada usia yang masih sangat muda Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah telah menghafal dengan baik dua kitab hadits shahih. Dua dua kitab hadits shahih itu adalah âShohihul Bukhoriâ dan âShohih Muslimâ lengkap dengan isnad dan silsilahnya. Demikian juga dengan kitab âUmmatus Sittâseperti âSunnah Abu Daudâ, âSunan Thurmudzyâ, dan lainnya. Selain itu juga kitab-kitab hadits yang lain seperti Musnad Imam Syafiâi, Musnad Imam Ahmad Bin Hambal, Muwattoâ Imam Malik, An-Nawadirul Ushul Karangan Imam Al-Hakim At-Tirmidzy, Al-Maâajim Ats-Tsalats Karangan Imam Abu Qosim Ath-Thobrony, Al-Muâjam Karangan Imam Al-Baghowy, At-Tarikh Karangan Imam Ibnu Asakir, Al-Afrod karangan Imam Ad-Daruquthniy dan kitab-kitab hadist lainnya. Dalam melengkapi pemahaman tentang hadits, Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah memperdalam ilmu âMustholahul Hadistâ yaitu ilmu yang mempelajari ihwal-ihwal hadits. Yaitu ilmu yang mempelajari ihwal-ihwal hadits berikut perawinya. Dengan demikian, dapat disimpulkan muslim sejati adalah muslimyang mencintai ilmu. Ia selalu merasa haus dan terus haus akan ilmu, itu semua semata-mata demi mengggapai ridlo Allah SWT dan Rasulnya Sayyiduna Muhammad SAW. Sehingga selalu berusaha belajar dan memperdalam ilmu-ilmu agama dalam mengisi hidupnya. Sebagaimana pernah dikatakan oleh Al-Ustadzul Imam Al-Hafidz âTidaklah seorang dikatakan hidup, apabila ia tidak berilmuâ. Tentunya kata-kata diatas bagi Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah bukan sekedar sebagai kata-kata mutiara belaka, namun apa yang Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah katakan itu betul-betul diikuti oleh bukti nyata dan merupakan cermin dari kehidupan segala sepak terjang dan aktivitas kehidupan beliau selalu dilandasi oleh ilmu. Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah telah menerima hadits-hadits Musalsal bin Awwaliyah. Yaitu hadits-hadits yang diriwayatkan langsung oleh ayahandanya yang sekaligus sebagai mahagurunya, juga guru-gurunya yang lain seperti As-Syekh Al-Muhaddist Abdul Hayy Al-Kattany yang riwayatnya terus bersambung dengan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Merupakan karunia Allah Yang Maha Agung kepada hambanya, yakni Al-Hafidz Al-Musnid Al-Qutub Prof Dr Al-Habib Abdullah telah dapat menghafal dengan baik 7 juta lebih hadits dari hadits-hadits Baginda Nabi Muhamamd SAW. *** Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
News Habib Rizieq merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW ke-38 Budi Arista Romadhoni Jum'at, 13 November 2020 1641 WIB Habib Rizieq dari Mekkah serukan aksi. YouTube/FRONT TV - Banyak kalangan meragukan Imam Besar Front Pembela Islam FPI itu adalah keterunan Nabi Muhammad SAW. Namun perlu diketahui Habib merupakan nama yang disematkan untuk para keturunan Nabi Muhammad. Rabithah Alawiyah membeberkan dokumen keturunan Nabi Muhammad terkait silsilah Habib Rizieq Shihab. Rabithah Alawiyah mengeluarkan secarik dokumen keturunan Nabi Muhammad Habib Rizieq. Ketua Lembaga Pencatatan Nasab Makhtab Addaimi, Rabithah Alawiyah, Ustaz Ahmad Alatas menjelaskan dalam surat itu Habib Rizieq benar-benar masih keturunan Nabi Muhammad SAW. Baca JugaFPI Anggap Pernyataan Nikita Mirzani Sampah "Iya benar, yang ragu yang tidak tahu," kata Ahmad kepada Dia bahkan menunjukkan silsilah Rizieq berdasarkan berkas pencatatan kepada Jumat 13/11/2020. [dokumentasi Rabithah Alawiyah]Berdasarkan garis keturunan, Rizieq benar-benar merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, orang-orang yang meragukan Rizieq sebagai keturunan Rasulullah karena mereka tak mengetahui riwayat tersebut. Ia menegaskan kembali, Rizieq merupakan keturunan dari generasi ke-39 Nabi Muhammad SAW. Baca JugaFPI Tak Mau Polisikan Nikita Mirzani Sampah Tidak Perlu Ditanggapi Tapi jika diurut sampai ke Fatimah Az Zahra AS, maka Habib Rizieq merupakan keturunan ke-38. Berita Terkait Sebuah video memberikan kabar bahwa terjadi sesuatu kepada mantan pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq yang terkena sumpah Ahok. Berikut adalah faktanya. bandungbarat 2357 WIB Anies Baswedan disebut akan memimpin jihad bersama Habib Rizieq dan Habib Bahar untuk meluluh lantahkan Pondok Pesantren Ponpes Al-Zaytun, Indramayu. denpasar 1500 WIB Anies Baswedan disindir seorang Youtuber bernama Alifurrahman soal joging, bahkan istri Anies juga sampai terbawa-bawa. denpasar 1410 WIB Cek fakta benarkah Habib Rizieq dan Prabowo Subianto dukung Anies Baswedan baru-baru ini. sumedang 0940 WIB Habib Rizieq Shihab sampaikan pesan soal gelar atau sebutan 'habib' bagi para keturunan nabi. denpasar 1035 WIB News Terkini Dari 11 kasus itu, polisi juga menangkap 12 tersangka untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. News 1928 WIB Pemberian hibah gajah ini merupakan bentuk dukungan PT TWC bagi upaya konservasi satwa liar yang dilindungi oleh negara. News 1514 WIB Monumen tersebut juga untuk mengenang pertempuran 5 hari di Semarang dari sudut pandang yang lain. News 1508 WIB PT Semen Gresik kembali meraih prestasi gemilang melalui tim PKM Remas pada ajang Indonesian Conference & Competition Occupational Safety and Health ICC-OSH 2023 News 1433 WIB Jawa Tengah menjadi salah satu daerah dengan kasus terbanyak tindak pidana perdagangan orang TPPO, hal itu tentu menjadi sorotan News 1009 WIB Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membenarkan hari ini ia diudang secara khusus oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara News 1650 WIB Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi rumor Kaesang Pangarep yang akan maju Pilkada 2024. News 1536 WIB Penanganan drainase untuk mencegah terjadinya banjir pada musim hujan mulai dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang News 1326 WIB Belum lama ini, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sempat melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan. Ia mengaku membawa oleh-oleh untuk Kota Solo. News 1944 WIB Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono AHY bakal duduk bersama membicarakan kerjasama politik jelang pemilihan umum Pemilu 2024 News 1801 WIB Kisah preman di Semarang, bertaubat ke jalan Tuhan usai menghabiskan masa muda dengan menjadi pengedar narkoba hingga begal News 1451 WIB Ada satu calon jamaah haji asal Klaten, yang tergabung Kloter 56 Embarkasi Solo meninggal dunia di pesawat dalam perjalanan ke Tanah Suci, Minggu 11/6/2023 News 1331 WIB Musik dangdut itu dimainkan seklompok ibu-ibu yang tergabung dalam Komunitas Yatiman Pasar Tambaklorok, mereka mengamen untuk anak yatim News 0710 WIB Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Heri Pudyatmoko mendorong generasi muda untuk lebih meningkatkan kesadaran politik News 0637 WIB Sandiaga Uno membenarkan kemungkinan bergabung dengan PPP setelah resmi keluar dari Partai Gerindra News 2215 WIB Tampilkan lebih banyak
Pangkalpinang ANTARA - Habib Al-Ali bin Hasan Bilfaqih, keturunan ke-6 dari Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah Bilfaqih, seorang ulama besar keturunan Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Yaman, hadir meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Kampus Kite "Al-Madaniah" Universitas Bangka Belitung UBB. "Kita menyaksikan bagian dari sejarah di peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al-Madaniah ini yg insyaAllah akan terbangun di UBB," kata Habib Al-Ali saat memimpin peletakan batu pertama masjid kampus kite "Al-Madaniah" di UBB, Jumat. Habib Al-Ali mengatakan, dirinya sangat bersyukur dan bergembira adanya pembangunan masjid ini karena akan mempererat hubungan antar manusia dengan penciptanya dan semoga menjadi amalan yang mulia untuk semua umat manusia. "Semoga kehadiran masjid ini akan memberikan barokah secara khusus untuk UBB dan secara umum dapat memberi manfaat besar bagi masyarakat Babel," kata Habib Al-Ali. Dikesempatan ini Habib Al-Ali juga mengisi tausiyah tentang pentingnya memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, karena Allah dan para Nabi-Nya sangat menyukai umat yang berakhlak mulia. "Salah satu perkara penting yang harus dimiliki umat manusia adalah bagaimana kita mengikuti sifat Nabi Muhammad yang memiliki akhlak yang mulia, karena sosok yang paling dimuliakan Allah adalah umat yang berakhlak mulia," ujarnya. Rektor Universitas Bangka Belitung, Ibrahim mengatakan, luas lahan dipekarangan UbB sekitar 146 hektar. Dari luas tersebut baru 30 persen yang digunakan. Dan kini 2 hektar dari lahan yang ada akan dibangun masjid kampus kite "Al-Madaniah" UBB. Masjid kampus kite Al-Madaniah UBB dibangun sedikit jauh dari gedung rektorat dan gedung kampus, namun lebih dekat dari kota Pangkalpinang karena berada di gerbang Selatan pintu masuk UBB. Jika dari Kota Pangkalpinang, saat melewati jembatan jerambah gantung, maka lebih menghemat waktu sekitar 10-15 menit untuk tiba di UBB, sehingga nantinya masyarakat disekitar jerambah gantung kota Pangkalpinang juga dapat memanfaatkan masjid tersebut untuk beribadah. "Sekitar 100 meter dari jembatan jerambah gantung itu ada gerbang Selatan pintu masuk UBB, dan keberadaan Masjid ini berjarak 30 meter dari gerbang tersebut," kata Ibrahim. Ibrahim menambahkan, Masjid Kampus Kite "Al-Madaniah" UBB di design dengan gaya kekinian tanpa ada dinding, sehingga saat bersujud atau sholat para jemaah langsung menghadap taman masjid atau pemandangan hijau di sekitar lingkungan tanpa ada dinding pembatas. Mereka yang mendesign masjid adalah dosen dari tiga program studi di UBB, yakni prodi teknik sipil, perencana kota dan arsitektur. Pembangunan Masjid diperkirakan membutuhkan dana diatas Rp 10 miliar dan akan dilakukan dalam tiga tahap. "Masjid ini dibangun bukan dari dana kampus, tapi dana swadaya para civitas UBB, stakeholder terkait dan masyarakat yang ingin menginfakkan sedikit rejekinya untuk membantu pembangunan Masjid ini kita persilahkan, agar masjid ini segera terbangun dan bermanfaat untuk kita semua," harapnya.
keturunan habib abdullah bilfaqih